PT Rifan Financindo Berjangka – Bursa Berjangka Eropa Turun, Fokus Potensi Sanksi Baru Untuk Rusia

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Bursa saham Eropa diperkirakan akan buka melemah pada Selasa petang. Investor mencerna potensi sanksi lanjutan terhadap Moskow, yang kemungkinan mengarah pada kenaikan harga komoditas yang lebih tinggi dan memicu masalah inflasi.

Pada pukul 13.36 WIB, kontrak DAX berjangka di Jerman turun 0,39% di 14.510,0, sementara CAC 40 berjangka di Prancis turun tipis 0,09% ke 6.723,2 dan FTSE 100 futures turun 0,07% di 7.511,2 menurut data Investing.com.

Amerika Serikat dan Eropa tengah merencanakan sanksi baru untuk menghukum Moskow atas dugaan kekejaman di Ukraina. Presiden AS Joe Biden pada Senin menuding Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa Putin dan para pendukungnya akan “merasakan konsekuensi” dari peristiwa di Bucha, sementara penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, menyatakan sanksi baru AS terhadap Moskow akan diumumkan minggu ini.

Amerika Serikat menghentikan pemerintah Rusia pada hari Senin dari membayar pemegang utang negaranya lebih dari $600 juta dari cadangan yang disimpan di bank-bank Amerika, tetapi langkah utama yaitu Uni Eropa, dan Jerman khususnya, akan melarang impor gas dan minyak Rusia.

Jerman sangat bergantung pada energi Rusia, dan menyetujui langkah seperti itu akan menghadapi kesulitan politik mengingat dampak ekonominya.

Bank-bank Jerman sudah memperkirakan pertumbuhan melambat tahun ini sekitar 2% dampak perang di Ukraina, Christian Sewing, Kepala Eksekutif Deutsche Bank (DE:DBKGn) dan presiden lobi bank BDB Jerman menyatakan pada hari Senin.

“Situasinya akan lebih buruk jika impor atau pasokan minyak Rusia dan gas alam dihentikan. Resesi yang signifikan di Jerman kemudian hampir tidak dapat dihindari,” jelas Sewing.

Harga minyak terus naik pada Selasa, dibantu oleh prospek sanksi lanjutan terhadap Rusia, menambah keuntungan kuat yang terlihat di sesi sebelumnya.

Minyak mentah telah melonjak di atas $100 per barel, naik ke level tertinggi tahun 2008 pada kuartal I lantaran invasi Rusia mengganggu pasokan di pasar yang sudah ketat, menambah harga konsumen yang sudah tinggi dan meningkatkan kekhawatiran stagflasi.

Pada pukul 13.52 WIB, harga minyak mentah AS berjangka naik 1,6% di $104,93 per barel, sedangkan harga minyak Brent naik 1,55% ke $109,20 per barel. Kedua kontrak berakhir naik lebih 3% pada hari Senin.

Data ekonomi Eropa pada hari Selasa mencakup sejumlah rilis PMI manufaktur dan jasa Maret dari kawasan ini, serta data produksi industri Prancis Februari.

Dalam berita perusahaan, Porsche (DE:PSHG_p) kemungkinan akan menjadi sorotan setelah produsen mobil Jerman tersebut memaparkan kuartal I yang menantang, dengan penjualan di AS turun 25% akibat gangguan rantai pasokan, diperparah oleh perang Ukraina.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,09% di $1.932,30/oz pukul 13.56 WIB, sementara EUR/USD naik sedikit 0,05% di 1,0975 – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Leave a comment