Rifan Financindo Berjangka – The Fed Umumkan Akan Memperlambat Laju Pengetatan Kuantitatif Mulai 1 Juni

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan pada Kamis dinihari.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 5,25 hingga 5,50 persen untuk mendukung tujuan gandanya yaitu lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2% dalam jangka panjang.

Federal Reserve AS beralasan kurangnya kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2 persen dalam beberapa bulan terakhir.

The Fed juga mengumumkan akan memperlambat laju pengetatan kuantitatifnya mulai tanggal 1 Juni.

Ketua Fed Jerome Powell sampaikan bahwa meskipun bank sentral memperhatikan risiko inflasi, tidak mungkin langkah selanjutnya adalah menaikkan suku bunga.

Mereka memerlukan keyakinan yang lebih besar agar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2% sebelum mereka mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Sementara itu, The Fed juga mengatakan akan terus mengurangi kepemilikannya pada surat berharga Treasury dan surat hutang lembaga serta surat berharga berbasis hipotek lembaga.

Namun The Fed mengatakan akan memperlambat laju penurunan kepemilikan sekuritasnya dengan mengurangi batas pelunasan bulanan sekuritas Treasury dari $60 miliar menjadi $25 miliar.

Batas pelunasan bulanan utang lembaga dan sekuritas berbasis hipotek lembaga akan dipertahankan sebesar $35 miliar, dan The Fed akan menginvestasikan kembali pembayaran pokok apa pun yang melebihi batas tersebut ke dalam sekuritas Treasury.

Pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 11-12 Juni, dengan bank sentral AS tersebut kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah lagi.

Pertemuan bulan Juni sebelumnya dipandang sebagai kemungkinan target penurunan suku bunga, namun kemungkinan tersebut telah menurun drastis menyusul data terbaru yang menunjukkan inflasi yang tidak berubah – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Rifan Financindo – Kegelisahan Fed Menekan Emas Karena Harapan Penurunan Suku Bunga Memudar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Fokus saat ini tertuju pada pertemuan Pertemuan Fed akhir pekan ini, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Tetapi Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan menawarkan pandangan yang lebih hawkish terhadap suku bunga, terutama setelah serangkaian pembacaan inflasi yang panas.

Tanda-tanda inflasi yang tinggi membuat para pedagang sebagian besar memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga jangka pendek oleh The Fed. Bank sentral saat ini diperkirakan hanya akan memangkas suku bunga di bulan September, atau kuartal keempat, jika sama sekali tahun ini.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat bahwa mereka meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia. Penguatan di dollar, pada prospek suku bunga yang stabil, juga menekan pasar logam yang lebih luas – RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

PT Rifan Financindo – Kuatnya Dolar AS Akhir Bulan April Masih Terbatas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Dolar AS bergerak kuat masuki perdagangan forex sesi Asia hari Selasa setelah memulai perdagangan pekan ini berakhir koreksi.

Dolar AS awal pekan melemah terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin karena para investor berhati-hati menunggu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu.

Pernyataan yang menyertainya dan pertemuan pers pasca pertemuan Ketua Fed Jerome Powell akan dicermati sebagai petunjuk mengenai pergerakan suku bunga bank sentral di masa depan.

Data ketenagakerjaan non-pertanian AS atau Non Farm Payroll untuk bulan April yang dirilis pada hari Jumat juga akan menjadi perhatian.

Pergerakan lemah dolar AS juga dibebani oleh kuatnya perdagangan saham Wall Street serta turunnya imbal hasil obligasi AS.

Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya rebound dengan naik 0,02% ke posisi 105,71.

Terhadap rival-rival utamanya masih bergerak terbatas dengan hanya melemah melawan poundsterling dan juga yen Jepang.

Yen Jepang kembali melemah setelah sebelumnya rebound kuat dari posisi terendah dalam 34 tahun terbaru hingga tembus 166,00 – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

PT Rifan – Emas Hadapi Cobaan Berat Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG – Harga emas dunia kembali menurun pada Senin di tengah aksi profit taking para investor setelah kenaikan tajam beberapa waktu lalu. Harga emas diproyeksi akan volatile pekan ini karena pasar menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Melansir data Refinitiv,pada perdagangan Jumat harga emas berakhir di US$2.337,71 per troy ons atau naik 0,25% dibandingkan sehari sebelumnya. Posisi penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 19 April 2024 atau sekitar satu minggu terakhir.

Harga emas mengalami depresiasi pada hari ini, Senin hingga pukul 06:05 WIB terpantau turun 0,11% ke angka US$2.335/troy ons.

koreksi yang terjadi pada harga emas dunia kali ini masih tergolong cukup sehat. Tidak mengherankan jika beberapa investor memutuskan untuk mengambil keuntungan karena waktu siklus pelonggaran bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) diundur ke kuartal terakhir tahun ini.

Semua orang akan menantikan panduan kebijakan moneter The Fed minggu ini. Namun, kemungkinan besar The Fed kini menahan diri selama musim panas dan kemungkinan besar tidak akan mengambil tindakan hingga pemilu AS tahun 2024 selesai.

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar meyakini The Fed masih akan menahan suku bunganya di level 5,25-5,5% pada pertemuan Mei, Juni, dan Juli 2024.

Hal ini menciptakan tantangan yang kuat bagi emas karena kebijakan moneter ketat The Fed mendukung imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan dolar AS yang lebih kuat.

Kendati terjadi sedikit depresiasi pada harga emas dunia, namun emas tetap mendapatkan dorongan yang kuat untuk kembali menguat.

Kebijakan suku bunga AS dalam dua tahun terakhir menjadi sentimen yang sangat kuat bagi pergerakan emas. Jika The Fed  belum mengindikasikan pemangkasan maka harga emas diperkirakan akan melandai.

Kebijakan hawkish The Fed emas akan melambungkan dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Keduanya berdampak negatif ke emas. Penguatan dolar membuat konversi pembelian semakin mahal sehingga menurunkan permintaan emas. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury akan membuat emas kurang menarik.

Kendati terjadi sedikit depresiasi pada harga emas dunia, namun emas tetap mendapatkan dorongan yang kuat untuk kembali menguat.

Pendorong terbesar bagi emas adalah ancaman inflasi global terhadap kekayaan dan daya beli mata uang fiat serta ketegangan geopolitik. Utang AS berada pada jalur yang tidak dapat dipertahankan karena pemerintah kini menghabiskan lebih dari US$1 triliun untuk pembayaran bunga.

AS tidak sendirian, Negeri Tirai Bambu (China) juga berada pada jalur yang tidak berkelanjutan. International Monetary Fund (IMF) juga mengecam negara-negara seperti Inggris dan Italia atas pengeluaran mereka yang tidak terkendali.

Kepala Riset di Capitalight Research, Chantelle Schieven mengatakan bahwa utang pemerintah AS yang semakin besar adalah salah satu alasan mengapa bank sentral membeli emas dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dua tahun terakhir.

Seiring dengan meningkatnya utang, tidak mengherankan jika bank sentral menginginkan lebih sedikit dolar AS dan ingin mendiversifikasi kepemilikan mereka,” papar Chantelle – PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

Rifan Financindo Berjangka – Harga Komoditas Jumat, Emas Variatif

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas terpantau variatif menjelang para investor menanti perilisan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Harga batu bara telah ditutup menguat dan harga crude palm oil (CPO) melemah. Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Kamis, harga batu bara kontrak April 2024 di ICE Newcastle ditutup menguat 0,19% pada level US$129,25 per metrik ton. Batu bara kontrak Mei 2024 juga menguat 0,18% ke US$135,75 per metrik ton.

Di Negeri Paman Sam, Peraturan Badan Perlindungan Lingkungan yang diumumkan pada Kamis akan memaksa armada pembangkit listrik tenaga batu bara di negara tersebut untuk menangkap hampir seluruh emisi karbon dioksida, atau hampir seluruhnya, pada 2039. Adapun, peraturan ini akan memaksa pengurangan polusi yang sama untuk banyak pembangkit listrik tenaga gas yang dibangun untuk menggantikannya.

Namun, para kritikus menganggap aturan tersebut sebagai ancaman terhadap keandalan listrik. CEO National Rural Electric Cooperative Association menuturkan bahwa negaranya sudah berada dalam posisi yang sulit mengingat peringatan bahwa 19 negara bagian berisiko mengalami pemadaman listrik bahkan dalam kondisi permintaan puncak yang normal.

Di lain sisi, sebelumnya sebuah kelompok industri besar batu bara mengatakan bahwa harga batu bara domestik China telah mencapai titik terendah dan pada tahun ini akan melampaui harga tertinggi pada 2023 – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Rifan Financindo – Harga Emas Batangan Stabil, Tensi Perang Timur Tengah Mereda

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas stabil pada hari Rabu karena premi risiko atas ketegangan di Timur Tengah mereda. Sementara investor menunggu data ekonomi AS, yang akan dirilis minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

Harga emas batangan telah jatuh lebih dari USD 100 setelah mencapai rekor tertinggi USD 2,431.29 pada 12 April.

Indeks dolar AS menguat 0,2%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi pembeli luar negeri.

Pasar emas dan perak mengalami koreksi seiring dengan meredanya konflik Timur Tengah. Pertanyaan kuncinya adalah apakah koreksi ini akan berubah menjadi tren penurunan harga jangka pendek yang menandakan puncak pasar telah terjadi,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Fokus pasar kembali pada laporan ekonomi dan The Fed. Jika kita melihat data inflasi yang tinggi, maka akan lebih sulit bagi Fed untuk menurunkan suku bunga dan emas bisa turun hingga di bawah USD 2.200,” tambahnya – RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

PT Rifan Financindo Berjangka – Harga Emas Dunia Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal Dalam Sejarah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas stabil pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah mencapai titik terendah dalam lebih dari dua minggu di tengah berkurangnya kekhawatiran mengenai peningkatan ketegangan di Timur Tengah. Para investor menunggu data ekonomi utama untuk kejelasan lebih lanjut mengenai batas waktu penurunan suku bunga AS.

Harga emas dunia sedikit berubah menjadi USD 2.327,50 per ounce setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 5 April. Reli harga emas batangan pada bulan Maret hingga April mendorongnya naik hampir USD 400 ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.431,29 pada 12 April 2024 lalu.

Serangan Israel meningkat di Gaza dalam beberapa serangan terberat dalam beberapa minggu terakhir, namun dengan berkurangnya kekhawatiran akan konflik yang lebih luas setelah Iran mengatakan pada pekan lalu bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk membalas serangan pesawat tak berawak Israel, pasar keuangan menunjukkan tanda-tanda minat yang lebih besar terhadap risiko.

Hal ini berarti emas, yang secara tradisional dipandang sebagai tempat berlindung dari risiko, kini melemah, kata Julia Khandoshko, CEO broker Eropa Mind Money.

Pasar juga memantau dengan cermat sinyal dari AS, di mana data inflasi dan pernyataan dari Federal Reserve menunjukkan bahwa suku bunga mungkin tidak diturunkan pada bulan Juni.

Pernyataan baru-baru ini dari pejabat Fed mengisyaratkan tidak adanya urgensi untuk menurunkan suku bunga, sehingga mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak membayar bunga. Para pedagang sekarang memperkirakan penurunan suku bunga pertama The Fed kemungkinan besar akan terjadi pada bulan September – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

PT Rifan Financindo – Kemilau Emas Terkendala Redupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Sejumlah emiten emas berguguran pada perdagangan pagi ini, Senin sejalan dengan pelemahan harga emas global yang jatuh hingga 1%. Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.45 WIB, harga emas dunia kompak turun untuk jenis spot dan comex.

Emas spot berada di level US$2.368 per troy ounce turun 1%, sementara itu emas comex berada di posisi US$2.379 per troy ounce atau anjlok 1,43%. Jatuhnya harga emas disusul dengan bergugurannya saham-saham emas termasuk AMMN hingga HRTA. Hanya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan United Tractors yang mampu bertahan di zona aman. ANTM terpantau naik 1,42% ke posisi Rp1.785 per saham setelah pagi tadi dibuka di level Rp1.780. ANTM sempat bergerak ke posisi Rp1.800 per saham.

Kemudian UNTR berada di level Rp25.375 per saham atau naik 0,10%. UNTR sempat bergerak melemah ke posisi Rp25.225 per saham setelah dibuka di posisi Rp25.525 per saham. Di sisi lain saham yang jatuh paling besar adalah PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) yang anjlok 3,94% ke level Rp390 per saham disusul saham milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) yang berada di level Rp157 atau turun 1,89%.

Kemudian saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang merosot 1,87% ke level Rp2.740 per saham dan PT J Resources Tbk. (PSAB) berada di posisi Rp187 per saham atau tergerus 1,06%. Selanjutnya saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) yang masing-masing turun sebesar 0,85% dan 0,59%. AMMN berada di level Rp8.800 dan ARCI di posisi Rp338 per saham – PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

PT Rifan – Rekomendasi Harian Harga Emas 22 April 2024

PT RIFAN BANDUNG – Pergerakan harga emas pada perdagangan hari Senin 22 April 2024 lebih dahulu melihat penutupan akhir pekan lalu yang berakhir kuat di kisaran rekor tertingginya.

Harga emas spot pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu naik 0,55% ke $2391,77 dan harga emas comex untuk kontrak bulan Juni 2024 naik ke $2413,80.

Sentimen pasar dipengaruhi oleh pergeseran dinamika eskalasi dan deeskalasi di Timur Tengah dimana akhir pekan lalu diberitakan Israel meluncurkan rudal ke Iran, sehingga mendorong permintaan safe haven.

Namun, laporan berikutnya menyatakan bahwa skala serangan mungkin dibesar-besarkan, dan sumber mengindikasikan bahwa fasilitas nuklir Iran masih utuh.

Sementara itu, harga emas menghadapi tekanan penurunan akibat kuatnya data ekonomi AS, termasuk penjualan ritel dan PMI Manufaktur Philadelphia, serta komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve.

Prospek suku bunga yang tetap ketat dalam jangka waktu yang lebih lama membebani emas batangan, karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Secara teknikal harga emas hari ini diperkirakan koreksi. Awal sesi dapat turun ke posisi 2374.96 dan jika tembus meluncur ke harga di posisi S1 hingga S2.

Namun jika kemudian terkoreksi akan naik ke posisi 2395.96, jika tembus akan mendaki ke posisi R1 hingga R2 – PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Rifan Financindo Berjangka – Potensi Koreksi Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Sementara itu, Analis Bank of China International Xiao Fu menuturkan, dengan turunnya ekspektasi penurunan suku bunga dari the Fed dan aksi ambil untung alami yang terjadi ketika harga naik dengan cepat mungkin ada penurunan pada emas. Akan tetapi, penurunan harga emas secara tajam diprediksi tidak terjadi.

Di sisi lain, harga perak di pasar spot bertambah 0,25 persen menjadi USD 28,36 per ounce.

Narasi kekurangan perak mendapatkan perhatian, dengan permintaan yang secara konsisten melebihi pasokan baru. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan penyesuaian harga yang signifikan pada masa depan,” ujar trader di Heraues Metals, Alexander Zumpfe.

Ia menambahkan, tren jangka panjang di pasar perak tetap bullish dan pergerakan harga dalam jangka pendek dapat berfluktuasi dan dipengaruhi oleh perdagangan berjangka. Harga platinum mendatar di USD 938,15 dan palladium naik 0,8 persen menjadi USD 1.034,50 – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6