RIFAN FINANCINDO – Rupiah Menguat ke Level Rp 13.972 per USD

RIFAN FINANCINDO BANDUNG –

Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat hari ini, Kamis (26/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di level 13.977 per USD atau stagnan dari penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp 13.978 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat usai pembukaan ke level Rp 13.972 per USD. Namun, Rupiah kembali melemah tipis, dan saat ini berada di level Rp 13.975 per USD.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dimakzulkan (impeached) oleh DPR AS lewat voting pada Rabu sore waktu setempat, atau Kamis (19/129) waktu Indonesia. Pemakzulan ini berdampak bukan hanya di lingkup negara Paman Sam, namun seluruh dunia termasuk dalam ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, pemakzulan Trump tentu akan mempengaruhi pergerakan pasar keuangan global terutama dalam jangka pendek.

“Pengaruhnya di nilai tukar, tapi itu juga dipengaruhi oleh seberapa baik kondisi ekonomi suatu negara. Alhamdulillah di Indonesia, pengaruhnya minimal,” tutur Perry di kantornya, Kamis (19/12).

Rupiah Diprediksi Tertekan di 2021

Mantan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muhammad Chatib Basri memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah akan stabil di tahun 2020, amun di tahun akan bergejolak di 2021. Hal itu karena The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dipastikan akan kembali mengerek suku bunga acuannya di 2021.

Prediksi tersebut berdasarkan hasil survei dari anggota rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyebut jika tingkat suku bunga The Fed masih akan datar (flat) pada 2019-2020. Namun, pada 2021-2022 hasil survei menunjukkan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya di 2021.

“Berarti rupiah akan stabil di 2019-2020 dan bahwa mungkin rupiah akan bergejolak di 2021-2022,” kata dia, di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/12).

Menurutnya, itu akan menggoyang kebijakan di emerging market atau negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab saat The Fed menurunkan suku bunga acuannya, arus modal akan mengalir ke emerging market. Namun ketika mereka menaikkan suku bunga acuannya maka modal tersebut akan keluar dari emerging market dan beramai-ramai masuk ke AS.

“Jika itu kondisi yang ada maka mungkin kita akan punya gambaran rupiah yang relatif stabil di tahun ini dan tahun depan sekitar Rp14.500 atau dalam rentang dalam asumsi pemerintah,” jelasnya.

sumber : merdeka.com

baca juga :  PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will PemerintahPT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas BerinvestasiPT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa DepanPT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik InvestorRIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan EdukasiRIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditiRIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot TercapaiPT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFBPT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di MedanRIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja KerasPT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas SriwijayaPT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir TahunPT RFB | PT RFB Gelar Media WorkshopPT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Leave a comment