Rifan Financindo – Pidato Ketua Dan Pejabat The Fed Menjadi Fokus Pasar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Pasar perdagangan investasi global pekan ini akan banyak mencermati pernyataan pejabat Federal Reserve AS, termasuk pernyataan ketua The Fed Jerome Powell untuk memperoleh panduan keputusan suku bunga selanjutnya.

Pada hari Selasa kemarin, pernyataan para pejabat The Fed mengurangi spekulasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga dan memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga berikutnya dan memberikan sentimen bullish terhadap dolar AS.

Presiden Fed Minneapolis Kashkari mengatakan bahwa meskipun ada data inflasi yang menjanjikan selama tiga bulan, namun tidaklah cukup, dan perlu membiarkan data tersebut terus datang untuk melihat apakah benar-benar inflasi telah berhasil dikendalikan.

Sedangkan Presiden Fed Chicago, Goolsbee, mengatakan prioritas utama para pengambil kebijakan adalah mengembalikan inflasi ke targetnya.

Sementara itu, Gubernur Fed Bowman menyatakan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi ke target 2% pada waktu yang tepat.

Pasar juga menantikan pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu malam dan Jumat dinihari. Pernyataan Powell dinantikan, apakah akan memberikan sinyal hawkish juga bagi kenaikan suku bunga AS atau sebaliknya memberikan sinyal dovish bagi kenaikan suku bunga AS.

Pasar memperkirakan peluang 10% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember dan peluang 16% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024.

Pasar kemudian memperkirakan FOMC akan mulai menurunkan suku bunga pada pertengahan tahun 2024 sebagai respons terhadap perkiraan perlambatan ekonomi AS.

Bagaimanakah pengaruh pernyataan pejabat Federal Reserve AS dan ketua Federal Reserve AS bagi pasar perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, dolar AS bergerak naik terdukung pernyataan hawkish para pejabat The Fed untuk memungkinkan kenaikan suku bunga AS selanjutnya.

Penguatan dolar AS menekan mata uang saingannya. Euro bergerak turun terbebani suramnya pertumbuhan ekonomi zona Euro. Poundsterling dan Yen juga tergelincir. Australia Dolar turun setelah kemarin naik terpicu kenaikan suku bunga RBA.

Jika pernyataan ketua The Fed Powell memberikan sinyal hawkish bagi keputusan suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS, namun sebaliknya jika memberikan sinyal negatif akan menekan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir naik terdukung hasil positif pendapatan perusahaan dan harapan The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga AS.

Bursa Asia dan bursa Eropa bergerak di zona merah merespon pernyataan hawkish pejabat The Fed dan kehati-hatian menantikan pidato ketua Fed Jerome Powell.

Jika pernyataan ketua The Fed memberikan sinyal kenaikan lanjutan suku bunga AS akan menekan Bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas turun tertekan penguatan dolar AS menjelang pidato ketua The Fed. Sedangkan harga minyak bergerak lemah setelah data industri menunjukkan peningkatan pasokan minyak mentah AS dan pelemahan ekonomi China.

Jika pernyataan ketua The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga AS, akan menekan harga komoditas seperti emas dan minyak – RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Leave a comment