PT RIFAN BANDUNG – Menurut Bank of America, terdapat capital inflows tunai yang signifikan (senilai $68,4 miliar) minggu ini hingga Rabu dan bisa menjadi capital inflow terbesar dalam sembilan minggu.
Hal ini terjadi ketika kondisi keuangan mengetat, sehingga yields obligasi dan dolar menguat. Dalam alokasi aset, saham menarik inflows sebesar $2,2 miliar, obligasi senilai $4 miliar, sementara emas alami capital outflow sebesar $700 juta.
Analis strategi Bank of America mengantisipasi harga minyak yang lebih tinggi, dolar lebih kuat, dan naiknya yields, yang semuanya bisa menimbulkan tekanan bagi aset berisiko.
“Konsensus probabilitas hard landing mungkin sekitar 20%, namun harga minyak/US$/yields yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, kondisi keuangan lebih ketat tetap menjadi tekanan September/Oktober untuk aset berisiko, ditambah lagi dengan peningkatan probabilitas hard landing dalam 6 bulan ke depan (setiap rally berisiko karena FCI menurun di musim gugur karena adanya kenaikan gaji, kami akan menjualnya).”
“Outflows yang menonjol termasuk sektor teknologi dengan outflow pertama dalam 11 minggu sebesar $1,7 miliar, telekomunikasi dengan outflow terbesar sejak September 2022 sebesar $300 juta, dan saham-saham kapitalisasi kecil di AS dengan outflows terbesar dalam 11 minggu senilai $1,5 miliar.”
Untuk regional, pasar negara berkembang mengalami outflow pertama dalam sembilan minggu sebesar $500 juta, Jepang mengalami outflow terbesar sejak Mei sebesar $600 juta, Eropa mencatat outflows minggu ke-26 senilai $66 juta, dan outflows AS berlanjut hingga $400 juta.
Obligasi treasury mencatat inflows minggu ke-30 berturut-turut sebesar $2,6 miliar, tetapi utang negara berkembang mengalami outflows minggu keenam berturut-turut senilai $600 juta- PT RIFAN
Sumber : investing
rifanfberjangkabandung 