Rifan Financindo Berjangka – Dolar Jatuh Lagi Dalam Tanda Disinflasi FED Menuju Akhir Siklus Rate Hike

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Dolar jatuh ke level terendah April 2022 pada penutupan hari Kamis (13/07). Akibatnya, inflasi AS yang mendingin dukung ekspektasi Federal Reserve hanya akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini, mengikis kekuatan greenback terhadap mata uang lainnya.

Menurut laporan Reuters Jumat (14/07) pagi, terhadap sejumlah mata uang, Indeks Dolar ditutup jatuh 0,76% di 99,427 pada akhir sesi Kamis, bisa disebut level terendah 15 bulan terakhir. Indeks dolar menuju penurunan mingguan terbesarnya pada tahun 2023.

EUR/USD berakhir menguat 0,86% di $1,1224, setelah mencapai level tertinggi baru 16 bulan di awal sesi. Euro menuju penguatan enam harian, kenaikan terpanjang terhadap dolar tahun ini.

Terhadap franc Swiss, dolar jatuh ke level terendah delapan tahun di 0,8591 franc, nyaris 1% (USD/CHF).

Data ekonomi AS hari Kamis memperkuat pandangan bahwa inflasi tengah moderasi. Harga produsen (PPI) AS naik tipis 0,1% di bulan Juni, dengan kenaikan tahunan sebesar 0,1% juga, yoy terkecil dalam hampir tiga tahun.

Data PPI mengikuti laporan indeks harga konsumen (IHK) pada hari Rabu, yang menunjukkan inflasi inti AS melambat jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Inflasi inti mencapai 0,2% di bulan Juni dibanding dengan ekspektasi pasar sebesar 0,3%, sementara IHK tahunan turun menjadi 3%.

Interest rate futures menyiratkan pasar telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga dari Federal Open Market Committee (FOMC) di bulan ini, namun ekspektasi kenaikan lebih lanjut telah berkurang.

Terhadap yen, dolar turun 0,31% ke 138,07, level terendah tujuh minggu.

Juga, klaim pengangguran awal AS turun sebesar 12.000 menjadi 237.000 untuk pekan yang berakhir 8 Juli. Hal ini hampir tidak dibicarakan oleh para pelaku pasar, mengingat fokusnya kepada inflasi, namun ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.

Apakah dolar akan terus melemah sepanjang sisa tahun ini atau tidak, masih harus dilihat nanti.

GBP/USD melonjak 1,1% ke $1,3129, kenaikan hari keenam, setelah pada hari Rabu menembus di atas $1,30 untuk pertama kalinya sejak April tahun lalu. Poundsterling mencapai puncak baru 15 bulan di $1,3140 pada hari Kamis.

Data hari Kamis menunjukkan ekonomi Inggris turun kurang dari ekspektasi pada bulan Mei, mendukung gagasan bahwa Bank of England mampu menaikkan suku bunga lebih lanjut tanpa menggagalkan pertumbuhan.

Dalam kripto, XRP melonjak terhadap dolar ke level tertinggi sejak Desember 2021, setelah hakim AS memutuskan bahwa Ripple Labs Inc tidak melanggar undang-undang sekuritas federal dengan menjual mata uang digital di exchanges publik – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Leave a comment