Rifan Financindo Berjangka – Harga Emas Tetap Dekat $2.000, Masalah Bank Dorong Logam Mulia Kantongi 8% Kuartal Ini

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas turun tipis pada hari Jumat, masih di dekat jangkauan level kunci $2.000 setelah pergerakan liar minggu ini, meskipun permintaan safe haven setelah potensi krisis perbankan menempatkan logam kuning ini di jalur untuk kenaikan tajam pada kuartal ini.

Harga emas mendekati level $2.000 hampir sepanjang minggu ini, sebelum mengalami pemulihan tajam pada hari Kamis setelah klaim pengangguran AS yang lebih tinggi menyiratkan adanya pendinginan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, yang pada akhirnya dapat mendorong penurunan inflasi.

Hal ini membatasi ruang gerak ekonomi yang diberikan kepada Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga, yang pada gilirannya menjadi sinyal baik untuk aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Emas spot turun 0,1% menjadi $1.979,10/oz, dan emas berjangka turun 0,1% di $1.996,40/oz pukul 07.35 WIB. Kedua instrumen ini diperkirakan akan naik sekitar 8% pada kuartal pertama 2023.

Harga emas naik hingga Maret karena kekhawatiran akan krisis perbankan membuat investor beralih ke aset safe haven tradisional, terutama logam mulia.

Meski intervensi pemerintahnya saat ini tampaknya telah membendung kemungkinan krisis pinjaman yang lebih besar, jatuhnya beberapa bank AS membuat investor mulai menilai Fed yang tidak terlalu hawkish, dengan ekspektasi bahwa bank sentral akan mencoba menghindari lebih banyak tekanan pada ekonomi.

Data klaim pengangguran pada hari Kamis juga memperhitungkan tren ini, mengingat bank sentral mengatakan bahwa mereka juga menargetkan beberapa pendinginan di ruang kerja. Pasar logam naik pada hari Kamis, dan sebagian besar diredam pada hari Jumat.

Platinum naik 0,1% dan diperdagangkan di bawah $1.000, sementara perak naik 0,1% ke $24,003. Kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil menyiratkan biaya peluang yang lebih rendah untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil.

Dolar turun pada hari Kamis dan diredam di perdagangan Asia, yang selanjutnya mendukung aset yang tidak memberikan imbal hasil. Imbal hasil Treasury AS juga turun.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Jumat menjelang data aktivitas manufaktur dan sektor jasa utama China, yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak isyarat tentang pemulihan di negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tembaga turun 0,2% menjadi $4,1035, tetapi masih akan naik lebih dari 7% untuk kuartal pertama.

Para analis memperkirakan data China akan menunjukkan beberapa perlambatan dalam aktivitas setelah rebound tajam pada bulan sebelumnya. Namun pemulihan ekonomi di China diperkirakan akan menopang permintaan tembaga tahun ini – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Leave a comment