Rifan Financindo Berjangka – Emas Sentuh $1.900, Pertama Kali Sejak Mei Karena Inflasi AS Mereda

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Emas menembus $1.900 per ons untuk pertama kalinya dalam delapan bulan setelah pertumbuhan harga konsumen AS melambat seperti yang diperkirakan pada bulan Desember, membantu tujuan Federal Reserve untuk melanjutkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil untuk mengendalikan inflasi.

Emas untuk pengiriman Februari di Comex New York menetap di $1.898,80 per ons, naik $19,90, atau 1,04%. Sesi tertinggi $1.905 adalah level tertinggi untuk emas Comex sejak Mei, ketika mencapai puncak $1.910,20.

Kontrak berjangka emas acuan AS telah meningkat lebih dari 4% sejak awal tahun, memperpanjang kenaikan hampir 4% dari Desember dan 7% dari November.

Harga spot emas, diikuti lebih dekat daripada harga berjangka oleh beberapa pedagang, berada di $1.898,05 pukul 14:13 ET (19:13 GMT), naik $22,47, atau 1,2%. Puncak intraday emas spot adalah $1.901,69, yang juga level tertinggi sejak Mei.

Harga konsumen AS naik 6,5% dalam 12 bulan hingga Desember, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis, mengumumkan pertumbuhan inflasi paling lambat dalam lebih dari setahun dan menunjukkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil di depan oleh Federal Reserve, yang menaikkan suku bunga secara agresif tahun lalu untuk mengekang harga. tekanan.

Indeks Harga Konsumen untuk Semua Konsumen Perkotaan, yang dikenal sebagai CPI, melambat persis seperti yang diperkirakan oleh para ekonom, setelah pertumbuhan tahunan 7,1% dilaporkan untuk bulan November.

“Ini adalah kenaikan 12 bulan terkecil sejak periode yang berakhir Oktober 2021,” kata Departemen Tenaga Kerja dalam rilis berita.

CPI mencapai level tertinggi 40 tahun pada bulan Juni ketika tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 9,1%, dibandingkan dengan target inflasi Fed yang hanya sebesar 2% per tahun. Dalam upaya untuk mengendalikan lonjakan harga, bank sentral menambahkan 425 basis poin ke suku bunga sejak Maret melalui tujuh kali kenaikan suku bunga.

Sebelumnya, suku bunga memuncak hanya pada 25 basis poin, karena bank sentral memangkasnya menjadi hampir nol setelah wabah global COVID-19 pada tahun 2020.

The Fed, yang mengeksekusi empat kali kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, memberlakukan kenaikan 50 basis poin yang lebih sederhana di bulan Desember.

Untuk keputusan suku bunga berikutnya pada 1 Februari, para ekonom mengharapkan bank sentral mengumumkan kenaikan yang lebih kecil lagi sebesar 25 basis poin – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforeexnews.com

Leave a comment