Rifan Financindo Berjangka – Emas Turun, Tembaga Bidik Kenaikan 3 Minggu Beruntun Akibat Kurangnya Pasokan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas turun sedikit pada hari Jumat saat dolar pulih usai angka PDB AS kuartal III yang lebih kuat dari perkiraan, sementara harga tembaga akan mengalami kenaikan minggu ketiga berturut-turut di tengah kekhawatiran bahwa pasokan akan mengetat dalam beberapa bulan mendatang.

Sentimen terhadap logam industri membaik karena data pada hari Kamis menunjukkan ekonomi AS bernasib lebih baik di bawah rezim kenaikan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya. Tetapi prospeknya masih tetap tidak pasti.

Tanda-tanda ketahanan ekonomi memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga secara tajam. Hal ini mendorong dolar dan yield Treasury, yang malah menekan harga logam.

Data hari Kamis juga meredam ekspektasi bahwa Fed akan memperlunak laju kenaikan suku bunga pada bulan Desember, di mana trader menaikkan ekspektasinya untuk kenaikan 75 basis poin (bps). Tren ini mungkin bearish untuk harga emas, terutama di tengah posisi untuk suku bunga AS yang lebih tinggi.

Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin minggu depan – kenaikan keempat tahun ini.

Harga emas ditopang oleh kenaikan suku bunga tahun ini saat biaya peluang memiliki emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, meningkat secara substansial.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1,661.86 per ons, sementara emas berjangka tidak banyak berubah di $1,665.80/oz pukul 06.59 WIB. Kedua instrumen ditetapkan akan mengakhiri minggu ini sedikit naik, dibantu oleh pelemahan dolar.

Harga tembaga bernasib jauh lebih baik minggu ini, dan akan naik selama tiga minggu berturut-turut dengan kenaikan 1,5%.

Harga logam merah sebagian besar mengabaikan kekhawatiran atas permintaan yang lesu di negara importir utama China, dengan fokus kini beralih pada potensi krisis pasokan. Perlambatan produksi di Chili dan sanksi AS terhadap beberapa produsen Rusia diperkirakan akan memperketat pasokan tembaga dalam beberapa bulan mendatang.

Permintaan logam merah ini juga diperkirakan akan meningkat di tengah dorongan global untuk elektrifikasi, di mana beberapa negara mencoba beralih dari bahan bakar fosil. Meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik juga diperkirakan akan memacu serbuan ke tembaga.

Trader komoditas utama Trafigura baru-baru ini mengingatkan bahwa pasokan tembaga saat ini tidak cukup untuk memenuhi ledakan permintaan seperti itu.

Pada hari Jumat, tembaga turun 0,2% di $3,5215 – RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Leave a comment