PT Rifan Financindo Berjangka – Bursa Eropa Kian Jatuh 1%, Rusia Mulai Serang Ukraina Timur

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Bursa saham Eropa jatuh pada Selasa petang. Investor tetap fokus pada perkembangan di Ukraina saat Rusia meningkatkan serangannya di timur negara itu.

Pada pukul 16.34 WIB, DAX Jerman jatuh 1,04% di 14.017,23, CAC 40 Prancis jatuh 1,24% ke 6.507,61 dan FTSE 100 Inggris melemah 0,52% di 7.577,01. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun 1,05% di 7.199,23 hingga pukul 15.15 WIB.

Moskow telah memfokuskan kembali serangan daratnya di dua provinsi timur Ukraina, yang dikenal sebagai Donbas, dalam apa yang oleh pejabat Ukraina gambarkan sebagai tahap kedua perang.

Donbas telah menjadi titik fokus serangan Rusia untuk menghantam Ukraina, dengan Moskow menyatakan kedua wilayah itu sebagai Republik pada akhir Februari dan merupakan rumah bagi banyak kekayaan industri negara itu, termasuk batu bara dan baja.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mengguncang pasar global, memaksa banyak harga komoditas naik dan memicu kekhawatiran stagflasi, terutama di Eropa, yang sangat bergantung pada sektor energi Rusia.

Bank Dunia pada hari Senin menurunkan perkiraan pertumbuhan globalnya untuk 2022 hampir satu poin persentase penuh, menjadi 3,2% dari 4,1%, mengutip dampak perang.

Sentimen ini telah melampaui berita positif hari Jumat dari People’s Bank of China, ketika bank sentral China memotong persyaratan cadangan untuk semua bank sebesar 25 basis poin untuk mencoba dan meredam perlambatan tajam di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Dalam berita perusahaan, saham Scor (EPA:SCOR) sempat turun 3,9% setelah reasuradur Prancis itu mengatakan pihaknya memperkirakan akan membebankan klaim terkait konflik Ukraina, sementara saham WH Smith (LON:SMWH) turun 0,99% setelah peritel ini menangguhkan pesanan dari bisnis kartu ucapan dan hadiah daring Funky Pigeon menyusul terjadi insiden keamanan siber minggu lalu.

Saham tellantis (EPA:STLA) sempat naik 2,4% meskipun produsen mobil terbesar keempat di dunia tersebut mengatakan menangguhkan produksi di pabrik Rusia.

Namun, sebagian besar mata akan tertuju pada pendapatan di Wall Street di akhir sesi, mulai dari Netflix (NASDAQ:NFLX), Johnson & Johnson (NYSE:JNJ) dan Lockheed Martin (NYSE:LMT) di antara perusahaan yang melaporkan Selasa.

Harga minyak kembali jatuh Selasa dalam perdagangan yang bergejolak lantaran trader menimbang lebih banyak gangguan pasokan dari unjuk rasa politik dengan potensi peningkatan permintaan saat Kota Shanghai perlahan bersiap untuk memulai kembali produksi setelah wabah Covid.

Ladang Sharara di Libya, yang dapat menyalurkan pasokan 300.000 barel per hari, telah ditutup akibat gelombang protes dan anggota OPEC itu mengatakan tidak dapat mengirimkan minyak dari ladang minyak terbesarnya tersebut.

Pada pukul 16.44 WIB, harga minyak WTI AS berjangka anjlok 1,76% ke $105,72 per barel, sedangkan kontrak Brent jatuh 1,65% di $111,29 per barel. Kedua minyak tolok ukur tersebut naik lebih dari 1% di sesi sebelumnya setelah mencapai level tertinggi sejak 28 Maret.

Selain itu, harga emas berjangka terus turun 0,36% menjadi $111,29/oz, sementara EUR/USD menguat 0,23% di 1,0805 – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Leave a comment