Rifan Financindo – Harga Emas Turun, Investor Fokus Kebijakan Moneter Bank Sentral

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas turun pada Kamis, tetapi pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang turun dari level tertinggi tiga minggu membatasi penurunan logam kuning.

Harga emas berjangka turun 0,17% di $1.867,10/oz pukul 12.05 WIB menurut data Investing.com setelah naik ke rekor tertinggi lebih dari lima bulan pada hari Rabu. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,03% ke 95,800 pada hari Kamis tetapi tetap mendekati level tertinggi 16 bulan.

Imbal hasil acuan Treasury AS tenor 10 tahun mencatat kenaikan moderat pada hari Kamis tetapi mundur dari level tertinggi tiga minggu selama sesi sebelumnya. Hasil lelang obligasi 20 tahun juga mengecewakan.

Investor tetap khawatir tentang bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

Federal Reserve AS hanya akan menyelesaikan pengurangan aset pada pertengahan 2022, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Rabu. Namun, bank sentral akan terus memantau apakah rekor inflasi tinggi akan turun seperti yang ia harapkan, Evans menambahkan.

Di seberang Atlantik, lonjakan inflasi Inggris pada bulan Oktober meningkatkan ekspektasi Bank of England akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Indeks harga konsumen tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 1,1% bulan ke bulan dan 4,2% tahun ke tahun.

Di tempat lain di Eropa, European Central Bank (ECB) harus siap untuk mengendalikan inflasi di zona euro jika terbukti lebih berlangsung lama dari perkiraan, menurut anggota dewan Isabel Schnabel.

Sementara itu, kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) naik sekitar 0,1% menjadi 976,87 ton pada hari Rabu.

Dalam logam mulia lainnya, perak turun 0,37% di 25,073 pukul 12.08 WIB  setelah Silver Institute mengatakan dalam laporan bahwa permintaan perak global akan naik menjadi 1,029 miliar ons pada tahun 2021, kali pertama melampaui  angka satu miliar ons sejak 2015. Platinum dan paladium juga naik lebih 0,1% – RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Leave a comment