Rifan Financindo – Emas Naik Lagi Didorong Inflasi Dan Harapan Stimulus

Normal 0 false false false EN-GB X-NONE X-NONE

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Emas Antam pada Kamis tidak bergerak atau menetap di angka Rp945.000/gram, seperti hari sebelumnya. Senada, buyback atau pembelian kembali emas Antam stabil di Rp825.000/gram.

Emas Antam pada Selasa, melemah tipis Rp1.000 menjadi Rp954.000/gram setelah berfluktuasi dalam pekan sebelumnya. Pelemahan berlanjut pada Rabu Rp7.000/gram ke Rp947.000 dan Kamis Rp4.000/gram ke angka Rp943.000.

Logam kuning pada Jumat anjlok Rp13.000 ke Rp930.000/gram. Namun, berbalik menguat Rp10.000/gram menjadi Rp940.000 pada Sabtu dan menetap di angka tersebut pada Senin.

Emas menguat tipis pada Selasa Rp3.000/gram ke angka Rp943.000 dan Rp2.000 menjadi Rp945.000/gram pada Rabu.

Adapun titik tertinggi sepanjang masa emas Antam adalah di level Rp1.058.000/gram pada Rabu.

Harga emas Antam di Pegadaian hari ini Rp1.911.000/dua gram. Harga Antam Retro Rp900.000/gram dan Antam Batik Rp1.143.000/gram. Sementara itu, harga emas cetakan UBS Rp932.000/gram.

Dikutip dari Antara, di pasar global, emas terus merangkak naik pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, memperpanjang keuntungan untuk hari keempat berturut-turut.

Emas menguat ketika data indeks harga konsumen, penurunan dolar, dan kemungkinan lebih banyak stimulus fiskal Amerika Serikat meningkatkan daya tarik logam mulia itu.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat lagi US$5,2 atau 0,28% menjadi US$1.842,70 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka naik US$3,3 atau 0,18% menjadi US$1.837,50.

Emas berjangka melonjak US$21,2 atau 1,17% menjadi US$1.834,20 pada Senin, setelah melambung US$21,8 atau 1,22% menjadi US$1.813,00 pada Jumat, dan anjlok US$43,9 atau 2,39% menjadi US$1.791,20 pada Kamis (4/2).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu indeks harga konsumen untuk semua konsumen perkotaan naik 0,3% pada Januari, sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun, analis pasar mencatat angka itu mungkin rendah secara artifisial karena harga sewa, penggerak utama indeks, telah menurun.

Investor juga tetap mewaspadai perkembangan paket stimulus baru pemerintah AS yang menunggu persetujuan Kongres AS. Juga, kebijakan moneter yang akomodatif, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lonjakan tekanan harga.

Kongres AS diperkirakan akan meloloskan RUU bantuan sebesar US$1,9 triliun. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar diakibatkan oleh langkah-langkah stimulus yang meluas.

Pelemahan dolar AS juga mendukung emas. Tapi, kenaikan imbal hasil obligasi membatasi kenaikan emas lebih lanjut.

“Emas berada dalam sedikit tarik-menarik,” kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Ia menambahkan, sementara dolar yang lebih lemah sedang bullish, ada ekspektasi paket stimulus AS yang besar pada akhirnya dapat menyebabkan suku bunga lebih tinggi, yang akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 32,4 sen atau 1,18% dan ditutup pada US$27,078 per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak US$52,5 atau 4,4%, menetap di US$1.246,90 per ounce – RIFAN FINANCINDO

Sumber : vakidnews.com

 

 

Leave a comment